Judul : Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar!
link : Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar!
Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar!
Meskipun berdalih tak pernah melakukannya, bisa saja dirimu pernah menyakiti hati mereka tanpa sadar. Periksa saja ulasan berikut untuk memastikan hal tersebut belum dan tak akan pernah terjadi.
Wahai saudaraku, marilah kita belajar dari mulianya akhlaq para salaf dalam berbakti kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya dari kisah mereka kita dapat mengambil pelajaran yang baik. Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Seorang lelaki ada yang pernah menemui Muhammad bin Sirin di rumah ibunya. Ia bertanya, “Ada apa dengan Muhammad? Apakah ia sakit?” (karena Muhammad bin Sirin suaranya lirih hampir tak terdengar bila berada di hadapan ibunya. red). Orang-orang di situ menjawab, “Tidak. Cuma demikianlah kondisinya bila berada di rumah ibunya.”
Dari Hisyam bin Hissan, dari Hafshah binti Sirin diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Muhammad, apabila menemui ibunya, tidak pernah berbicara dengannya dengan suara keras demi menghormati ibunya tersebut.”
Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Suatu hari ibunya memanggil beliau, namun beliau menyambut panggilan itu dengan suara yang lebih keras dari suara ibunya. Maka beliau segera membebaskan dua orang budak.”
Sungguh sangat berharga sekali orang tua di hati anaknya. Jangan sampai kita menjadi orang yang durhaka dan berbuat semena-mena kepada ibu kita. Apalagi jika menyakiti hati mereka setiap saat. Karena meskipun kita berdalih sekalipun, menyakiti hati orang tua bisa tanpa sadar dilakukan oleh anak-anaknya.
Walau tidak disengaja, seorang anak bisa saja melukai hati orangtua dengan banyak cara. Mungkin benar jika anak mengasihi orangtuanya, tapi bagaimana mereka tahu jika tidak ditunjukkan? Anak yang telah dewasa kadang sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka sendiri sehingga melupakan orangtua tanpa sadar.
Tetapi orangtua merasa dilupakan. Mereka membutuhkan pernyataan kasih sayang dari anak-anaknya. Perhatikan apakah dirimu melakukan hal-hal berikut ini untuk memastikan bahwa engkau tidak melukai hati orangtua meskipun secara tak sadar.
1. Lupa Mengundang ke Hari Penting Keluarga
Ingatlah untuk mengundang mereka di hari ulang tahun anak atau perayaan lulus sekolah. Selain itu undanglah mereka untuk makan bersama paling tidak seminggu sekali.
2. Jarang Menelepon
Bayangkan senyum lebar yang mengembang di wajah orangtua ketika menerima telepon dari kita. Mata mereka akan berbinar mengetahui mereka tidak dilupakan. Ceritakan kabar baik yang terjadi pada diri kita semua. Jika kita mengalami kesulitan, mereka tentu juga ingin tahu, siapa tahu mereka dapat menjadi tempat curahan hati.
Biarkan mereka masuk dalam hidup kita karena memang kita adalah bagian dari hidup mereka. Suatu hari bila berada dalam posisi mereka, barulah kita dapat merasakannya. Hormati nasehat mereka yang sudah banyak makan asam-garam kehidupan. Bukan berarti harus mengikutinya, cukup dengarkan dan pertimbangkan dengan hormat.
Jika seorang anak tidak menelepon karena khawatir akan mendengar keluh-kesah mereka, seharusnya anak tersebut malu. Mereka perlu berbagi dengan seseorang yang mengasihi mereka tentang apa yang terjadi dengan mereka. Kita mungkin tidak dapat memperbaiki segalanya, tetapi cukup dengan mendengarkan saja akan membuat mereka merasa jauh lebih lega.
3. Tidak Mengulurkan Bantuan
Makin lanjut usia, mereka makin butuh bantuan, seperti membersihkan halaman atau rumah. Mampirlah ke rumah mereka dan tawarkan bantuan apa saja.
Ini merupakan hadiah menyenangkan bagi orangtua. Mereka tidak lagi segesit dulu, daya ingat pun mundur. Tanyakan apakah mereka perlu bantuan dalam mengurus keuangan. Jangan memaksa.
4. Merasa Berhak Atas Uang Mereka
Perhatikan: SEORANG ANAK TIDAK BERHAK SAMA SEKALI! kita salah bila terus-menerus merongrong mereka. Mereka bekerja keras sehingga memiliki banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, bukan untuk kita.
Kita sebagai seorang anak sudah dewasa dan mampu mencari uang sendiri. Jika pernah berutang kepada mereka, lunaskan segera. Mereka perlu tenang mengetahui punya cukup uang untuk memenuhi pengeluaran tak terduga yang banyak terjadi di masa tua.
Mereka juga layak menikmati hari tuanya. Bantulah mewujudkannya dengan cara menjauhkan tangan kita dari dompet mereka.
5. Jarang Menyatakan Sayang
Orangtua ingin sekali mendengar, “Aku sayang Ayah dan Ibu.” Bagi orangtua, perkataan ini seperti sinar matahari yang menerangi jiwa mereka. Jika kita tidak biasa mengucapkannya, mulailah sekarang juga.
Tidak sekedar mengatakan “Aku sayang Mama,” di akhir pembicaraan di telepon. Ucapkanlah dengan hangat dan penuh makna. Ucapan ini akan tersimpan dalam hati mereka selamanya.
Oleh karena itu, janganlah engkau enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Sekeras apapun usaha yang engkau lakukan, bila Allah tidak berkehendak, niscaya tidak akan pernah terwujud. Hanya Allahlah yang mampu Memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan.
Wahai saudaraku, marilah kita belajar dari mulianya akhlaq para salaf dalam berbakti kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya dari kisah mereka kita dapat mengambil pelajaran yang baik. Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Seorang lelaki ada yang pernah menemui Muhammad bin Sirin di rumah ibunya. Ia bertanya, “Ada apa dengan Muhammad? Apakah ia sakit?” (karena Muhammad bin Sirin suaranya lirih hampir tak terdengar bila berada di hadapan ibunya. red). Orang-orang di situ menjawab, “Tidak. Cuma demikianlah kondisinya bila berada di rumah ibunya.”
Dari Hisyam bin Hissan, dari Hafshah binti Sirin diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Muhammad, apabila menemui ibunya, tidak pernah berbicara dengannya dengan suara keras demi menghormati ibunya tersebut.”
Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Suatu hari ibunya memanggil beliau, namun beliau menyambut panggilan itu dengan suara yang lebih keras dari suara ibunya. Maka beliau segera membebaskan dua orang budak.”
Sungguh sangat berharga sekali orang tua di hati anaknya. Jangan sampai kita menjadi orang yang durhaka dan berbuat semena-mena kepada ibu kita. Apalagi jika menyakiti hati mereka setiap saat. Karena meskipun kita berdalih sekalipun, menyakiti hati orang tua bisa tanpa sadar dilakukan oleh anak-anaknya.
Walau tidak disengaja, seorang anak bisa saja melukai hati orangtua dengan banyak cara. Mungkin benar jika anak mengasihi orangtuanya, tapi bagaimana mereka tahu jika tidak ditunjukkan? Anak yang telah dewasa kadang sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka sendiri sehingga melupakan orangtua tanpa sadar.
Tetapi orangtua merasa dilupakan. Mereka membutuhkan pernyataan kasih sayang dari anak-anaknya. Perhatikan apakah dirimu melakukan hal-hal berikut ini untuk memastikan bahwa engkau tidak melukai hati orangtua meskipun secara tak sadar.
1. Lupa Mengundang ke Hari Penting Keluarga
Ingatlah untuk mengundang mereka di hari ulang tahun anak atau perayaan lulus sekolah. Selain itu undanglah mereka untuk makan bersama paling tidak seminggu sekali.
2. Jarang Menelepon
Bayangkan senyum lebar yang mengembang di wajah orangtua ketika menerima telepon dari kita. Mata mereka akan berbinar mengetahui mereka tidak dilupakan. Ceritakan kabar baik yang terjadi pada diri kita semua. Jika kita mengalami kesulitan, mereka tentu juga ingin tahu, siapa tahu mereka dapat menjadi tempat curahan hati.
Biarkan mereka masuk dalam hidup kita karena memang kita adalah bagian dari hidup mereka. Suatu hari bila berada dalam posisi mereka, barulah kita dapat merasakannya. Hormati nasehat mereka yang sudah banyak makan asam-garam kehidupan. Bukan berarti harus mengikutinya, cukup dengarkan dan pertimbangkan dengan hormat.
Jika seorang anak tidak menelepon karena khawatir akan mendengar keluh-kesah mereka, seharusnya anak tersebut malu. Mereka perlu berbagi dengan seseorang yang mengasihi mereka tentang apa yang terjadi dengan mereka. Kita mungkin tidak dapat memperbaiki segalanya, tetapi cukup dengan mendengarkan saja akan membuat mereka merasa jauh lebih lega.
3. Tidak Mengulurkan Bantuan
Makin lanjut usia, mereka makin butuh bantuan, seperti membersihkan halaman atau rumah. Mampirlah ke rumah mereka dan tawarkan bantuan apa saja.
Ini merupakan hadiah menyenangkan bagi orangtua. Mereka tidak lagi segesit dulu, daya ingat pun mundur. Tanyakan apakah mereka perlu bantuan dalam mengurus keuangan. Jangan memaksa.
4. Merasa Berhak Atas Uang Mereka
Perhatikan: SEORANG ANAK TIDAK BERHAK SAMA SEKALI! kita salah bila terus-menerus merongrong mereka. Mereka bekerja keras sehingga memiliki banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, bukan untuk kita.
Kita sebagai seorang anak sudah dewasa dan mampu mencari uang sendiri. Jika pernah berutang kepada mereka, lunaskan segera. Mereka perlu tenang mengetahui punya cukup uang untuk memenuhi pengeluaran tak terduga yang banyak terjadi di masa tua.
Mereka juga layak menikmati hari tuanya. Bantulah mewujudkannya dengan cara menjauhkan tangan kita dari dompet mereka.
5. Jarang Menyatakan Sayang
Orangtua ingin sekali mendengar, “Aku sayang Ayah dan Ibu.” Bagi orangtua, perkataan ini seperti sinar matahari yang menerangi jiwa mereka. Jika kita tidak biasa mengucapkannya, mulailah sekarang juga.
Tidak sekedar mengatakan “Aku sayang Mama,” di akhir pembicaraan di telepon. Ucapkanlah dengan hangat dan penuh makna. Ucapan ini akan tersimpan dalam hati mereka selamanya.
Oleh karena itu, janganlah engkau enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Sekeras apapun usaha yang engkau lakukan, bila Allah tidak berkehendak, niscaya tidak akan pernah terwujud. Hanya Allahlah yang mampu Memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan.
Baca Juga
Demikianlah Artikel Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar!
Sekianlah artikel Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar! dengan alamat link http://infoushare.blogspot.com/2017/06/astagfirullah-meski-merasa-tak-pernah.html